Abhidhamma adalah pendekatan khusus terhadap Dhamma yang mulai berkembang pada masa Buddha dan mencapai bentuk akhirnya sekitar dua atau tiga abad setelah wafat-Nya. Kata abhidhamma berarti ‘yang berkaitan dengan dhamma-dhamma (fenomena).’ Abhidhamma berkembang ketika para pemikir Buddhis awal mencoba menguraikan fenomena ke dalam unit yang paling dasar yang mereka sebut dhamma dan, kemudian, mencoba menggambarkan ciri-ciri mereka, lamanya mereka, interaksi mereka dengan satu sama lain, dan hasil kamma mereka. Buddha umumnya membatasi diri pada pengalaman empiris (berdasarkan, berkenaan dengan, atau yang dapat dibuktikan kebenarannya dengan pengamatan atau pengalaman dibandingkan dengan teori atau logika murni), abhidhamma cenderung lebih spekulatif (yang terlibat dalam, mengungkapkan, atau berdasarkan kira-kira bukan pengetahuan).
Sumber: Buddhism from A to Z oleh Bhikkhu Shravasti Dhammika; Abhidhamma oleh Nyanaponika Thera