- Di tempat kerja, rasanya hampir setiap orang merasakannya:
Atasan:
- kelihatan memperhatikan dan memberi bantuan ekstra kepada seorang pegawai yang kinerjanya “kurang” di mata rekan kerjanya.
- Juga memperhatikan orang lain lebih serius daripada orang lain.
- Menegur orang yang minim kesalahannya lebih sering daripada orang lain.
- Menaikkan gaji dan/atau memberi bonus lebih banyak kepada orang lain.
- Dll.
Atau kalau atasannya cowok dan bawahannya cewek, atasan itu diperkirakan oleh banyak orang lain ada hati pada bawahannya.
B. Dhamma Sang Buddha
Semua orang terkait dengan karmanya: semua hal yang terjadi pada diri kita adalah bagian karma kita.
Seperti abhiņhapaccavekkhaņa pāțha:
Aku adalah pemilik karmaku.
Aku adalah pewaris karmaku
Aku lahir dari karmaku.
Aku berkerabat dengan karmaku
Aku tergantung pada karmaku.
Solusi:
- Mengerti semua itu karma.
- Lalu, kerja dengan tekun tanpa perlu perhatikan orang lain.
- Kurangi kesalahan sampai serendah mungkin.
- Tingkatkan prestasi.
- Tersenyum saja ketika teman kerja yang bukan Buddhis membicarakan orang lain tanpa perlu memberikan komentar.
- Jika teman kerja itu sering melakukan hal yang sama, barulah bercerita tentang hukum karma dan di tempat yang sesuai.
Semoga bermanfaat.